Pacar Tamara Menjadi Tersangka

Koran Lecek Pelatih Renang: Pacar Tamara Latih Pernapasan Dante Tak Sesuai Prosedur Pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi berdalih dirinya menenggelamkan Dante (6) ke dalam kolam renang hingga tewas untuk melatih pernapasan.

Lantas benarkah aturannya seperti itu? Albert Sutanto, pelatih renang dari PB Akuatik yang juga menjadi saksi ahli dalam kasus tersebut angkat bicara terkait hal itu.

Albert menilai pelatihan pernapasan dan renang yang dilakukan oleh Yudha terhadap Dante tak sesuai prosedur. “

Saya di BAP sebagai saksi ahli. Maksudnya dengan melihat rekaman selama 2 jam 32 menit CCTV-nya itu seperti apa. Nggak ada prosedur yang bener yang dilakukan oleh Saudara Yudha itu,” kata Albert saat dihubungi, Kamis (22/2/2024). Sebagai informasi, Persik

Dante ditenggelamkan oleh Yudha sebanyak 12 kali dalam kolam renang. Dengan masing-masing durasi waktu 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, 26 detik, dan yang terakhir 54 detik. Albert mengatakan, menahan napas dalam air dengan kurun waktu yang lama hanya dilakukan saat seseorang berlatih untuk menyelam. Selain itu, hal tersebut juga dilakukan oleh atlet profesional.

“Ya itu, kalau sudah sampai puluhan detik sampai semenit itu kan biasanya sudah profesional diver, memang dilatih untuk menyelam. Kalau untuk belajar berenang itu tidak ada menahan napas sampai dengan segitu lama. Kalau semenit ya kita yang perenang aja setengah mati, apalagi dia,” ujarnya. Albert juga menjelaskan, untuk anak-anak menahan napas di dalam air rata-rata dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, saat akan menahan napas dalam air harus dilakukan dengan kondisi si anak sudah siap dan aba-aba yang jelas.

“Kita harus kasih aba-aba, yang pertama untuk persiapan. Si anak ini harus bersiap-siap untuk ambil napas, ambil napas dulu yang dalam, baru satu–dua-tiga kita tenggelamkan. Jadi anak itu dalam kondisi yang siap dan harus berhadapan, face to face,” kata dia “Itu dengan persiapan, artinya mereka sudah siap ngambil napas dulu di atas. Kalau Dante itu kan tanpa persiapan ambil nafas langsung ditenggelamin, itu di luar dari prosedur,” jelasnya.

Albert juga menuturkan, dalam praktiknya justru pernapasan harus diatur dengan baik saat berenang. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengatur supply oksigen ke dalam tubuh. “Kalau hampir 24 detik 26 detik untuk anak usia 6 tahun itu tidak ada fungsinya. Fungsinya pada saat belajar berenang itu kan bukan seberapa lama dia bisa bertahan di air tapi justru dia harus bisa dengan periode tertentu untuk mengatur napas itu.

Karena berenang itu kan harus mengambil napas terus, tentu supaya supply oksigen ke ototnya itu juga lancar,” jelasnya. Sebagaimana diketahui, saat ini Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mengusut kasus kematian Dante di kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kasus tersebut kini sudah dinaikkan ke tahap penyidikan.

Polisi juga sudah menetapkan pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi sebagai tersangka. Yudha saat ini sudah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Atas kasus tersebut, Yudha dijerat Pasal UU Perlindungan Anak dan/atau Pasal 340 KUHP, dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP