Rumah Nenek Hasna 2×3 Meter Dihuni 13 Orang
koranlecek.com.Rumah Nenek Hasna 2×3 Meter Dihuni 13 Orang.Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) bertemu dengan Nenek Hasna, pemilik rumah 2×3 meter yang dihuni 13 orang di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. RK janji bila berhasil jadi gubernur nanti, dia akan memberikan hunian layak bagi setiap keluarga di Jakarta.
RK mengatakan punya program hibah. Sehingga jika ada kasus seperti Nenek Hasna bisa diatasi dengan mencarikan solusi yang manusiawi. Di rumah Nenek Hasna ini, ada tiga keluarga yang menghuni satu rumah sempit.
Hibah rumah ada juga. Jadi satu rumah sekarang kan tiga ya, nanti kita cek supaya tidak kejadian di Jakarta ada rumah tiga kali shift ya. Satu rumah harus dihuni satu keluarga, berarti dua keluarganya saya carikan solusi yang paling manusiawi dan itu bisa, Pak RW. Tapi menang dulu, Pak RW. Kalau nggak menang bagaimana saya nolongnya?” kata Ridwan Kamil saat bertemu Nenek Hasna di Gor Johar Baru, Jakpus, Sabtu.
RK optimistis bisa memberikan solusi bagi warga yang memiliki Dola4d masalah hunian di Jakarta. Katanya, kariernya sebagai arsitektur bisa memberikan solusi untuk masalah-masalah hunian di tempat padat penduduk.
“Bu Hasna, Ibu ini terkenal ya karena hidupnya sungguh sangat prihatin. Jadi nanti, Pak RW, kalau Pak RW percaya, calon gubernurnya kan arsitek, bisa membuat lingkungan lebih manusiawi, betulkan? Lebih bisa dihuni lebih banyak,” jelas RK.
RK janji bila terpilih akan membereskan persoalan kawasan padat penduduk, terutama di Tanah Tinggi. Kasus Nenek Hasna jadi salah satu ingin dia tuntaskan.
“Mudah mudahan di Tanah Tinggi percayakan ke saya dulu. Nanti masalah ibu ini saya beresin, satu satu. Saya insyaallah akan menjadi prioritas di minggu-minggu pertama saya, saya kembali ke Tanah Tinggi,” imbuh dia.
Nenek Hasna (62) mempunyai rumah kecil berukuran 2×3 meter di gang sempit kawasan Jakarta Pusat. Rumah dua tingkat itu dihuni oleh 13 orang, sehingga harus berdesakan saat tidur di malam hari.
Rumah Nenek Hasna berada di RT 08 RW 012 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Sebuah permukiman padat penduduk, rumah berhimpitan dan satu rumah bisa dihuni banyak anggota keluarga.
Ia sudah menghuni rumah tersebut sekitar 20 tahun lamanya. Awalnya Nenek Hasna membeli rumah bersama sang suami untuk dihuni dengan tiga orang anaknya. Kini dia tinggal bersama anak, cucu, dan cicitnya.
Dulu ia membeli rumah tersebut seharga Rp 1 juta. Bangunan rumahnya kala itu masih dari Dola4d material kayu.
“Tahunnya lupa, rumah masih sejuta (Rp 1 juta). Beli sejuta nggak kayak begini (bentuknya),” ujar Nenek Hasna ketika ditemui detikProperti di kediamannya, Selasa (5/11/2024).
“Rumah kayu, lupa (tahun beli) zaman dulu murah. Zaman sekarang mah boro-boro dapat sejuta,” tambahnya.
Kemudian, ia mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk merenovasi rumah pada tahun 2016. Rumah yang tadinya dari kayu menjadi bangunan yang lebih kokoh dari bata.
Namun, sekarang kondisi rumah sudah mulai rusak. Cat mengelupas, atap bocor, dan ubin lantainya retak.
“Dibantuin (renovasi) ini dulu udah hancur lagi (rumah). Udah hancur banget, udah lama (direnovasi),” katanya.
Ketika pertama membeli, ia merasa rumahnya masih terjangkau dan ukurannya cukup besar. Berbeda dengan kondisi sekarang yang harga rumah mahal. Belum lagi isi rumahnya sudah penuh.